Apa Itu Zuhud ? Contoh Zuhudnya Nabi Muhammad SAW
Maksud
dari zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang berbau duniawi dan tidak
mencintainya. Itu di lakukan dengan cara tetap mencari dunia, tetapi tidak
bersusah payah dan tidak sampai menghalangi pelaksanaan kewajiban agama.
Bisa
juga dengan menutup pintu ketamakan terhadap hal-hal duniawi tersebut dan tidak
terlalu ingin memperbanyak dan menambahnya. Rasulullah s.a.w bersabda, “Berzuhudlah
di dunia, niscaya Allah akan mencintaimu dan berzuhudlah di tengah manusia,
niscaya mereka mencintaimu”.
Nabi
s.a.w adalah orang yang paling berzuhud di dunia dan paling sedikit keinginan
duniawinya. Bahkan zuhud ini merupakan sifat dan akhlak beliau yang sangat
mulia lagi suci.
Berikut
ini contoh-contoh dari sikap zuhud Rasul s.a.w yang patut di tiru:
A. Sabda
Beliau dalam hadist shahih: “Seandainya aku memiliki emas sebesar
gunung uhud, tak akan membuatku bahagia jika emas itu harus menetap ditempatku
selama tiga hari. Akan aku bagikan sekian dan sekian, kecuali sedikit aku
gunakan untuk membayar utangku”.
B. Sabda
Rasulullah kepada Umar r.a saat dia masuk ke tempat Rasulullah dan menemukan
Beliau tengah berbaring di atas kasur yang terbuat dari serabut. Menyaksikan
itu, Umar berkata kepada beliau, “Kisra dan Kaisar tidur begini dan begitu,
sementar engkau, Rasulullah, engkau hanya tidur begitu”
Rasulullah
menjawab: “Untuk apa bagiku dunia, Umar. Aku di dunia ini ibarat
seorang penunggang yang berteduh di bawah pohon, kemudian setelah itu
meninggalkannya dan pergi”.
C. Allah
SWT pernah menawari Rasulullah s.a.w dua buah gunung untuk di ubah menjadi emas
dan perak. Itu terjadi sepulangnya Rasul dari Thaif dalam keadaan bersedih dan
murung. Akan tetapi, Rasulullah menjawab, “Tidak, Tuhanku, sehari saja
kenyang, aku sudah memuji-Mu. Yang sedikit dan cukup itu lebih baik dari pada
yang banyak tapi melenakan”.
D. Ucapan
Aisyah: “Rasulullah s.a.w wafat dan di rumahku sedang tak ada sesuatu pun yang
bisa di makan kecuali seraup gandum di rak rumahku”. Atau ucapannya:
“Rasulullah s.a.w wafat sementara baju besinya masih tergadai di tangan seorang
yahudi seniali 30 sha’ gandum.
Dengan
menghayati contoh-contoh sikap beliau ini, akan terlihat suatu hakikat bahwa
zuhud yang sejati merupakan akhlak Nabi s.a.w. Beliau-lah yang bersabda, “Dunia
adalah rumah bagi orang yang tidak punya rumah, dan harta bagi orang yang tidak
punya harta. Orang yang tidak berakal mengumpulkan dunia sebanyak-banyaknya.
Di
kutip dari My Beloved Prophet (Teladan Sepanjang Masa) oleh Syaikh Abu Bakar
Jabir al-Jaziri.
Apa
yang dapat kita petik dari zuhudnya Rasul s.a.w. Sekarang mari kita tanyakan
kepada diri kita sendiri. Masing-masing individu, sejauh mana kita melakukan
zuhud di dunia ini. Apa yang membuat kita terlalu bersenang-senang dengan hal
duniawi dan apa yang membuat kita sehingga terlalu terlena dengan dunia ini.
Tidakkah kita menyadari apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya kita
lakukan di dunia ini.
Kemergelapan
duniawi memang membuat semua orang lupa akan kehidupan lainnya di akhirat
nanti. Sebagai umat muslim yang ta’at, kita tidak seharusnya mengikuti budaya
negara-negara barat yang mayoritas non muslim, yang banyak menghabiskan waktu
untuk ketamakan dunianya, karena mereka memang telah di berikan dunia dan
isinya yang tidak mereka dapati di akhirat nanti.
Sebagai
muslim sebaiknya budaya barat jangan sampai melekat dalam kehidupan kita
sehari-hari. Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia ini sehingga
mengganggu pelaksanaan kewajiban agama sebagai muslim yang ta’at.
Apakah
kita tidak malu dengan keadaan sekarang, dengan apa yang kita dapatkan setelah
Rasulullah s.a.w meniggalkan semua kepada umatnya dan kita masih sibuk dalam
hal duniawi.
Syukurilah
sedikit nikmat yang kita dapatkan di dunia ini. Belajarlah berzuhud seperti
Rasul s.a.w sehingga kita tidak terlena dengan kenikmatan duniawi dan kita
mendapatkan kedudukan tinggi di akhirat nanti. Amin.
Loading...