Kisah Kecintaan Usaid terhadap Rasulullah SAW yang Sangat Mendalam
Sebagaimana Usaid bin Hudhair mencintai Al-Qur’an, seperti
itu pula cintanya pada Rasulullah . Rasulullah pernah berkata tentang
peribadi Usaid, “Dia sangat bersih dari yang bersih, sangat
halus dari yang halus, penuh iman ketika membaca Al-Qur’an atau ketika
mendengarkannya.”
Ketika Rasulullah
SAW berbicara, Usaid sangat rindu hendak
menyentuh tubuh Rasulullah, merangkul dan mencium
pipi beliau. Seperti itulah kecintaan Usaid kepada Rasulullah SAW. Maka pada suatu
ketika Usaid mendapat kesempatan melepaskan rindunya
tersebut.
Pada suatu hari, Usaid mengejutkan orang banyak dengan
membawa tombak
yang sangat runcing. Karena olahnya itu, Rasulullah mencubit
perut Usaid yang dengan tangan beliau (langsung diperut
dengan menyingkap baju Usaid), untuk memperingatkan Usaid agar jangan
bertindak kasar.
Lalu kata Usaid kepada Rasul, “Mengapa
Anda menyakitiku, ya Rasulullah!”
Jawab Rasulullah,”Balaslah,
hai Usaid!”
Kata Usaid, “Anda
pakai baju. Sedangkan aku Anda cubit tanpa
memakai baju.”
Rasululah kemudian menyingkapkan bajunya,
sehingga kelihatan perut Beliau. Lalu dipeluk oleh Usaid dan diciuminya antara
perut dan ketiak Beliau. Sesudah itu Usaid berkata, “Ya
Rasulullah! Kini terlaksanalah keinginanku yang terpendam sejak aku mengenal
Anda.”
Rasulullah SAW membalas cinta Usaid dengan
cara Beliau
Rasulullah
SAW
membalas cinta kasih Usaid kepadanya dengan kasih sayang Beliau. Rasulullah sangat
sayang kepada Usaid, karena Usaid salah satu dari beberapa golongan yang
pertama masuk Islam. Dan juga Usaid ikut berperang bersama Rasulullah SAW saat
perang uhud sehingga dalam perang itu Usaid mendapat luka yang parah. Rasulullah tahu derajat
dan kedudukan Usaid di kalangan rakyatnya. Apabila Rasulullah memohonkan
syafa’at bagi seseorang, Beliau tidak lupa memohonkannya pula bagi Usaid.
Usaid pernah bercerita,
“Suatu ketika aku datang kepada Rasulullah . Lalu kuceritakan kepada
beliau seorang dari kaum Anshar yang miskin dan memerlukan bantuan.
Apalagi pemiliki rumah tersebut seorang wanita.”
Jawab Rasululah, “Ya, Usaid! Engkau datang kepada ketika harta
kami telah habis kami nafkahkan. Tunggulah, apabila engkau dengar rezeki datang
kepada kami, ingatkanlah kami akan ahli rumah tersebut.”
Tidak lama setelah
Usaid bercerita kepada Rasulullah SAW. Harta rampasan dari Khaibar datang kepada
Rasulullah. Kemudian Beliau membagi-bagikannya kepada kaum muslimin.
Kaum Anshar dibaginya pula dan dilebihkannya. Dan perempuan
kaum Anshar dalam kesulitan tersebut dibaginya pula dan dilebihkannya.
Kataku kepada beliau,
“Semoga Allah membalas kebaikan Anda terhadap
mereka dengan kebaikan berlipat ganda, ya Nabiyallah!”
Jawab Rasulullah, “Semoga kalian kaum Anshar mendapat balasan
dari Allah pula dengan balasan yang
lebih baik. Setahuku, sesungguhnya kalian adalah kelompok awan suci. Kalian
akan menemui orang-orang yang mementingkan diri sendiri sepeninggalku. Oleh karena itu bersabarlah kalian sampai
kalian menemuiku nanti di al-Haudh”.