Negara Tajikistan Memaksa Perempuan Melepas Jilbab dan Mencukur Jenggot Pria Karena Hal Ini
Peningkatan para jihadis seluruh dunia ternyata mengusik
telinga pemerintah Tajikistan. Pemerintah Tajikistan tengah mengkaji upaya agar
jihadis tidak berkembang banyak di Negaranya. Pemerintah menyuruh 1700
perempuan untuk melepas jilbab dan akan mencukur jenggot 13 ribu pria.
"
Hal semacam ini kami lakukan supaya tak ada kelompok Islam radikal di negara
kami, " ucap seseorang petinggi lokal, seperti ditulis dari Daily Mail,
Kamis (21/1).
Radio Libert yang berbasis di Asia Tengah juga
melaporkan, bahkan pemerintah akan menutup 160 lebih toko yang menjual jilbab.
Beberapa polisis pemerintah membandingkan foto pria sebelumnya setelah dicukur
jenggotnya.
Lebih aneh lagi, parlemen Tajikistan
membuat ketentuan pelarangan orang Arab untuk masuk ke Negaranya. Pemerintah
juga melarang pemberian nama Islami seperti Muhammad pada bayi yang baru lahir.
Ribuan tentara Tajikistan dikerahkan di perbatasan untuk melindungi Negara dari
ancaman luar.
Pemerintah
juga memberi ancaman untuk mereka yang akan bergabung dengan kelompok Negara
Islam Irak serta Suriah (ISIS) yang biasanya menyeberang melalui perbatasan
Tajikistan-Afghanistan.
Layak
saja Tajikistan takut, lantaran seputar 2 ribu warga Tajikistan pergi ke Suriah
untuk berhimpun dengan ISIS.
Tajikistan
adalah satu diantara negara yang penduduknya sebagian besar muslim, tetapi
mempunyai pemerintahan yang sekuler. Di negara itu, partai berbau Islami
dilarang dari sistem politik mereka.