Ternyata Inilah Hukum Bagi Orang yang Suka Membuang-Buang Makanan
Beberapa diantara Anda
mungkin tidak memperdulikan bilamana makanan jika dibuang termasuk ke dalam hal
yang tidak baik. Bahkan beberapa orang masih rela membuang makanan padahal
masih layak untuk dikonsumsi.
Beberapa perbuatan manusia
sanga dibenci oleh Allah SWT termasuk diantaranya membuang-buang harta, dan
didalamnya juga termasuk membuang-buang makanan.
Meskipun sebagian dari Anda
masing mengganggapnya sepele mungkin dengan membaca tulisan ini akan mengerti
tentang hukum membuang makanan, berikut kami lansir dari situs konsultasi
syariah.
Dari Mughirah bin Syu’bah
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah membeci kalian lantaran 3 hal : “katanya-katanya” (berita dusta),
menyia-nyiakan harta, serta banyak memohon. (HR. Bukhari 1477 & Muslim
4578).
Dalil lain yang tunjukkan
wajibnya memuliakan makanan yaitu hadis mengenai larangan jadikan tulang untuk
istinjak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan sampai kalian
beristinjak dengan kotoran atau mungkin dengan tulang, lantaran tulang yaitu
bahan makanan saudara kalian dari kelompok jin. (HR. Turmudzi 18 serta
dishahihkan al-Albani).
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menghormati makanan jin muslim.
Lewat cara, tak memakai tulang untuk istinjak. Lantaran tulang bakal terserang
najis. Hingga, makanan manusia, mesti lebih dimuliakan. Ulama menyebutnya
denganqiyas aula (analogi superlatif).
Selain itu, di antara bukti
rasa sukur seorang yaitu dia hormati nikmat itu, serta bukanlah dihinakan.
Atas pertimbangan ini,
beberapa ulama melarang keras mengejek makanan atau memposisikannya ditempat yg
tidak terhormat.
Kita bakal saksikan sebagian
info ulama dalam permasalahan ini :
Pertama,
info dari Sufyan at-Tsauri – ulama tabi’ tabi’in
Yahya bin Said menceritakan,
Sufyan at-Tsauri membenci orang menempatkan roti dibawah piring. (HR. Turmudzi
– info hadis no. 1965).
Kedua,
info Hasan al-Bashri
Beliau bercerita hukuman
yang pernah Allah berikanlah pada orang-orang yg tidak memuliakan makanan, “Ada
satu masyarakat desa yang Allah berikan kelapangan dalam permasalahan rizki.
Hingga mereka lakukan istinjak dengan roti. Pada akhirnya Allah kirimkan
penyakit lapar, sampai mereka konsumsi makanan yang mereka menempati.”(Ibnu Abi
Syaibah no. 36788)
Ketiga,
info Muhammad al-Baqir
Ibnu Abid Dunya dalam
kitabnya Islahul Mal, mengatakan kisah dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya,
Muhammad al-Baqir (Abu Ja’far), beliau menyampaikan, “Dahulu, Bani Israil
pernah beristinjak dengan roti. Sampai Allah kirimkan rasa lapar pada mereka,
sampai mereka mencari-cari di toilet mereka untuk dikonsumsi. (Ibnu Abid Dunya
– Islah Mal – no. 344)
Keempat,
info al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani
Dikutib dalam risalah Masail
Ajaba ‘anha al-Hafidz (persoalan yang dijawab al-Hafidz Ibnu Hajar)
Beliau pernah di tanya
mengenai hukum mengejekkan roti? Apakah bisa membuangnya di tanah? serta apakah
kita mesti mengagungkannya?
Jawaban al-Hafidz Ibnu Hajar
al-Asqalani, “Saya tak tahu ada seseorangpun ulama yang menyampaikan, “Boleh
mengejekkan roti. ” Seperti diinjak, atau buang roti bekas ditempat sampah atau
semacamnya. Serta tak ada satupun ulama yang merekomendasikan untuk terlalu
berlebih dalam memuliakan roti, seperti mencium roti. Bahkan juga Imam Ahmad
radhiyallahu ‘anhu menyatakan dibencinnya mencium roti (dalam rencana
memuliakan).
Selain tak ada ulama yang
membolehkan mengejekkan roti, perbuatan sejenis ini bermakna tidak mematuhi
larangan mengenai menyia-nyiakan harta. Hingga terlarang menginjaknya di kaki.
Lantaran orang lain dapat terasa jijik kemudian. Hingga tidak ingin
mengkonsumsinya, walau sebenarnya dia begitu membutuhkannya.
Setelah itu al-Hafidz
mengatakan kalau hadis yang memerintahkan memuliakan roti yaitu hadis yang
dhaif serta maudhu’. Hingga tak mungkin saja dalil. Seperti hadis yang
diriwayatkan Thabrani, ““Muliakanlah roti, lantaran Allah memuliakannya. Siapa
yang memuliakan roti jadi Allah bakal memuliakannya. ” Hadis ini sanadnya
dhaif. (Masail Ajaba ‘anha al-Hafidz, hlm. 20).
Meskipun info diatas bicara
mengenai roti, tetapi ini berlaku untuk semuanya makanan. Lantaran roti yaitu
bahan makanan pokok untuk mereka. Serta sudah pasti ini berlaku untuk semuanya
makanan.
Demikianlah sahabat renungan
Islam dimanapun sahabat berada, sampaikanlah pada orang-orang terdekat begitu
Allah SWT akan memuliakan hamba-Nya bila seorang hamba yang memuliakan makanan.
Semoga bermanfaat.