Kisah Muallaf: Awalnya Pemuda Ini Membenci Islam, Akhirnya Ia Masuk Islam Setelah Mendengar Lagu Tombo Ati
Kisah Muallaf: Awalnya Pemuda Ini Membenci Islam, Akhirnya Ia Masuk Islam Setelah Mendengar Lagu Tombo Ati
Pemuda Katolik ini bernama
Ferry Rosemarrie dan kemudian mengganti namanya menjadi Firdaus Ahmad setelah
memutuskan diri mengucapkan ikrar syahadat dan memeluk Islam. Ferry lahir di
Malang Jawa Timur 32 tahun yang lalu dan saat ini menetap di Bali.
Pada awalnya Ferry sangat
benci terhadap Islam karena ia beranggapan bahwa Islam itu identik dengan
teroris, radikal dan lainnya namun setelah dipelajarinya justru tidak seperti
itu. Hingga akhirnya hidayah Allah datang melalui lagu TOMBO ATI yang dinyanyikan
oleh Opick.
“Saat itu ada seseorang yang
memberikan lagu “TOMBO ATI” dan setelah itu ia pelajari isi yang ada dalam lagu
itu” ujar Ferry sebagaimana dilansir beritalangitan.com. selasa(29/3/2016).
Setelah sering dengarkan dan
merenungi lagu TOMBO ATI, ternyata hidayah Allah turun dan hal itu menjadi
solusi bagi kehidupannya yang saat itu ia berada dalam dunia hitam yang selalu
melakukan maksiat seperti drugs, clubbing dan perbuatan dosa lainnya.
Dan akhirnya ia memutuskan
untuk bersyahadat pada bulan Agustus 2015, sebelumnya malah ia memutuskan
enggan beragama dan memilih atheis, tetapi yang paling menjadi pendorongnya
untuk memilih Islam adalah rasa bosannya dengan hidup yang dipenuhi
kemaksiatan, hidup yang tidak ada perubahan, dan jauh dari ketenangan. Dengan
mantap dengan niat yang kuat dan siap menerima resikonya apapun yang terjadi ia
akhirnya memeluk Islam. Kemudian Ferry mengajak keluarganya untuk memeluk Islam
namun hasilnya tak semua keluarganya mengikuti jejak langkahnya dalam bersikap,
hanya ibunya saja yang memilih ikut memeluk agama yang diridhoi oleh Allah ini.
Keislaman ibunya itu menjadi
sebuah faktor penguat bagi dirinya dan ia pun berkeinginan terus berdakwah agar
orang lain bisa bersikap seperti dirinya, sebab iman dan Islam itu nikmat
terbesar yang orang lain juga perlu mendapatkannya.
“Tahun tahun pertama saya
memeluk islam terasa banyak halangan dan rintangan yang dihadapi, ‘cemoohan
keluarga, tetangga, teman, ada yang mengatakan ISIS lah, calon pengantin untuk
pengeboman. teroris, aliran radikal”. Ungkap Firdaus.
Namun justru dengan cemoohan
itu ia semakin merasa yakin akan pilihannya, sebab semua yang dituduhkan itu
berbeda jauh dengan ajaran Islam yang ia pelajari, dan ia menjawabnya dengan
lugas, “Saya bukan seperti yang anda katakan tapi saya menjalankan Islam yang
sesungguhnya yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits”. Tandasnya.
Saat itu ia masih memiliki
studio Tatto di kuta, ketika tiba waktu sholat ia selalu beralasan pergi ke ATM
pada rekannya, padahal ia pergi ke masjid untuk melaksanakan solat, tapi
akhirnya ketahuan oleh rekannya itu. Tetapi setelah akhirnya ia mengatakan yang
sebenarnya, rekan bisnisnya malah mendukungnya dan setiap tiba waktu solat
telah tiba rekannya malah mengingatkannya.
Setelah ia mendalami terus
keislaman akhirnya ia memutuskan untuk menjual studio Tattonya karena dirasanya
kurang bermanfaat. “Seseorang yang beragama Islam mesti berilmu, dengan ilmu
perbuatannya akan menjadi benar dan terarah jangan hanya status di KTP saja”
tutupnya. (sumber headlineislam).